Posted by : ★ wiranata ★
Kamis, 02 Mei 2013
Latar Belakang Sistem Penggajian
Banyak metode kwantitatif yang ditawarkan dan setelah diterapkan
tetap menimbulkan masalah bagi Perusahaan. Hal ini biasanya timbul karena
metode tersebut kurang sesuai dengan karakteristika lingkungan Perusahaan yang
ada di Indonesia dimana faktor-faktor yang berkaitan dengan masa kerja dan
pengakuan terhadap pengalaman kurang dipertimbangkan. Selain itu aspek
perlindungan dan kesejahteraan seperti pemberian asuransi, program pensiun yang
umumnya diberikan Perusahaan dan dikelola oleh Instansi lain, memiliki
kaidah-kaidah yang telah diatur oleh Perundangan Ketenagakerjaan tetapi tidak
selaras dengan sistem gaji yang dianut oleh Perusahaan.
Untuk itu adalah sangat bermanfaat bila Perusahaan menerapkan
Sistem Gaji yang komprehensif, baik dari sisi aturan Pemerintah maupun untuk
menciptakan kepastian dan kewajaran/fairnesses bagi Karyawannya serta setara
untuk jenis dan skala Perusahaan yang serupa.
Sistem Gaji dengan pendekatan “kwantitatif”
pada umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami bagi setiap pekerjaan
memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan. Skor tersebut akan
mencerminkan beban kerja bagi individu yang memangku pekerjaan tersebut.
Manfaat Sistem Penggajian
Manfaat Umum: Kemanfaatan
sistem penggajian pada umumnya merupakan gabungan antara Tujuan Manajemen
Perusahaan dan harapan para Karyawan seperti antara lain :
- Sebagai daya tarik bagi tenaga kerja yang diperlukan oleh Perusahaan.
- Memelihara keberadaan Karyawan untuk tetap bergabung dengan Perusahaan.
- Merupakan “imbalan/kompensasi” yang setimpal atas prestasi yang telah diberikan Karyawan.
- Mencerminkan adanya keadilan yang mendasari perhitungan pembayaran imbalan untuk setiap pekerjaan sesuai dengan perbedaan masing-masing kontribusinya pada Perusahaan.
- Tidak bertentangan dengan peraturan Pemerintah.
- Tidak melebihi kemampuan keuangan Perusahaan, tetapi juga cukup atraktif bagi perusahaan sejenis
Manfaat
Khusus : Dengan sistem penggajian yang mendasarkan diri pada “beban kerja”
(work load) dan dilakukan pembobotan secara kwantitatif, maka akan diperoleh
manfaat antara lain :
- Terukur bagi setiap pekerjaan; karena masing-masing memiliki nilai/skor yang ditentukan atau disepakati secara bersama-sama.
- Mudah dilakukan penyesuaian terhadap keadaan/perkembangan ekonomi terutama atas terjadinya laju inflasi tahunan.
- Fair; karena sebanding dengan karya individu yang disumbangkan untuk tempat kerjanya.
Metode Pendekatan
Pada prinsipnya,
penilaian jabatan dilakukan dengan membandingkan antara suatu tugas/jabatan
dengan jabatan lainnya. Dari perbandingan tersebut akan diperoleh nilai
masing-masing jabatan yang merupakan nilai relatif suatu jabatan terhadap
lainnya.
Sesuai
dengan tujuannya, maka hasil penilaian jabatan akan digunakan untuk menyusun
sistem gaji; sehingga untuk kepentingan tersebut perlu diketahui karakteristik
pekerjaan yang dapat dikompensasikan. Karakteristik-karakteristik tersebut
lazim disebut sebagai “faktor-faktor jabatan” (job factors).
Jadi obyek jabatan yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah faktor-faktor jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci dalam sejumlah faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan hasil yang lebih teliti.
Jadi obyek jabatan yang akan diperbandingkan dalam suatu penilaian jabatan adalah faktor-faktor jabatan. Biasanya obyek jabatan yang diperbandingkan diperinci dalam sejumlah faktor; semakin banyak jumlah faktor, akan makin memberikan hasil yang lebih teliti.
Pada
umumnya masing-masing faktor memiliki nilai kepentingan yang berbeda-beda;
untuk menyatakan perbedaan ini masing-masing faktor perlu diberikan “bobot”
sesuai dengan nilai kontribusinya terhadap Perusahaan. Kontribusi yang dimaksud
disini dapat memberikan pengertian yang bermacam-macam tergantung dari
kebijakan yang diambil oleh Perusahaan. Akan tetapi pada umumnya bobot-bobot
faktor tersebut disesuaikan dengan manfaat yang diperoleh Perusahaan yang
bersangkutan, khususnya didalam mencapai tujuan Perusahaan.
Karena
penilaian jabatan sifatnya merupakan perbandingan, maka faktor-faktor yang
digunakan harus merupakan ciri utama pada seluruh (sebagian besar)
tugas/jabatan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai seluruh jabatan pada
struktur organisasi yang telah ada (direncanakan untuk dibuat). Dengan lain
perkataan, masing-masing jabatan dibandingkan berdasarkan faktor-faktor yang
terdapat dalam seluruh jabatan.
Untuk
lebih mempertajam aspek faktor-faktor tersebut maka fator itu harus diuraikan
lagi dalam sub-faktor yang lebih rinci dengan tetap mempertimbangkan bahwa
sub-faktor inipun mewakili/terdapat dalam seluruh jabatan.
Pada
akhirnya setiap tugas/jabatan akan memiliki nilai dimana penilaiannya dilakukan
dengan melibatkan individu/personnel kunci dari dalam Perusahaan yang
mengetahui cakupan tugas dari masing-masing pekerjaan/jabatan yang tertera pada
stuktur organisasi Perusahaan.
Nilai
hasil akhir pembobotan untuk suatu tugas/jabatan/pekerjaan disebut sebagai
IMBALAN KINERJA yang diperoleh dengan “mengalikan” skor yang didapat sebagai
hasil pembobotan dikalikan dengan “konstanta rupiah tertentu”. Sedangkan
Gaji/Imbalan/Kompensasi yang diterima Karyawan adalah berupa hasil penjumlahan
GAJI POKOK ditambah dengan IMBALAN KINERJA.
Ruang Lingkup Pelaksanaan
Ruang lingup penyusunan Sistem Gaji mencakup :
- Penelitian Pendahuluan (Preliminary Survey) :
- Penelaahan Struktur Organisasi yang berlaku saat ini.
- Evaluasi Pekerjaan/Jabatan (diasumsikan Job Description/Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan telah dimiliki).
- Penelahaan berbagai jenis tugas/pekerjaan/jabatan di lapangan
- Pembuatan Disain Sistem Penggjian :
- Penentuan Faktor-faktor dan Sub-faktor tugas/jabatan/pekerjaan.
- Penyusunan Skala Faktor Jabatan.
- Penyusunan Skala Gaji Pokok
- Pembobotan Faktor dan Sub-faktor bersama-sama dengan Key Person
- Pembuatan Skala Gaji Pokok dengan dasar Pengalaman/Masa Kerja dan Latar Belakang Keakhlian.
- Penghitungan final Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi.
- Pembuatan Laporan Akhir
- Sosialisasi (memperkenalkan) Sistem Gaji/Imbalan/Kompensasi
kepada Karyawan bersama-sama Key Person masing-masing Unit Kerja.
Proses RekrutmenDefinisi rekrutment (Wether & Davis 1996)Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik para pelamar yang memenuhi syarat untuk dipekerjakan. Proses rekrutmen dimulai dari pencarian para pelamar dan diakhiri dengan masuknya surat lamaran dari para pelamar. Hasil proses rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang siap untuk diseleksiIsu Stratejik dalam Rekrutmen (Schuler & Jackson 2006)- Proses rekrutmen harus konsisten dengan strategi, visi, dan nilai-nilai organisasi.- Proses rekrutmen harus bisa dilaksanakan secara efisien dan efektif.- Proses rekrutmen harus dibarengi dengan kemampuan organisasi dalam mempertahankan para karyawan terbaik.Sumber dan Metode RekrutmenSumber-sumber rekrutmen adalah tempat di mana para kandidat yang memenuhi syarat berada, seperti perguruan-perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan pesaing.Sumber Internal
- Promos
- Transfer
- Penarikan Kembali (Rehire)
Sumber Eksternal (Mondy 2008)- Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Kejuruan
- Akademi dan Universitas
- Pesaing dalam Pasar Tenaga Kerja
- Mantan Karyawan
- Pengangguran
- Wirausahawan
Metode-metode rekrutmen adalah cara-cara spesifik yang digunakan untuk menarik para karyawan potensial ke dalam perusahaan, seperti rekrutmen online.Metode Internal- Pengumuman Lowongan Jabatan (Job Posting)
- Persediaan Bakat (Talent Inventory)
Related Posts :
- Back to Home »
- TUGAS Aplikasi Bisnis TI »
- Sistem Penggajian dan Proses Rekrutmen
